Menajamkan Sesama
Amsal 27:17 Besi menajamkan besi, orang menajamkan sesamanya.
Ibu Bapak yang berusia 50 tahun ke atas tentu paham dengan istilah pande. Pande besi, itu istilah yang lebih lengkap dan lebih mudah dimaknai maksudnya. Di tempat kita, sudah sangat jarang. Di Pasar Wonokarto kadang masih kita temukan di hari pasaran. Beberapa orang masih memanfaatkan jasa mereka untuk mupuhke, mempertajam kembali peralatan yang sudah tumpul. Sabit, cangkul, linggis, golok, dan peralatan lain dari besi atau baja dipanaskan, dipukul, dipanaskan, dipukul, dan seterusnya hingga memiliki ketajaman tertentu. Ketajaman itu menjadikan perkakas dapat digunakan lagi sebagaimana fungsinya.
Pande sudah banyak ditinggalkan. Gerenda menggantikan pande dalam menajamkan peralatan dari besi atau baja. Kemampuan gerenda lebih canggih. Hanya dalam hitungan menit, bahkan detik, peralatan yang semula gabluk berubah mingis-mingis. Kualitas yang dihasilkan melebihi alat yang dipande beberapa jam.
Gerenda terbuat dari bahan keras. Ada unsur besi dan baja yang siap diadu dengan kerasnya bahan yang akan dibuat lebih tajam.
Ibu bapak, bacaan kita hari ini Besi menajamkan besi, orang menajamkan sesamanya. Kita memang bukan gerenda. Kita juga bukan besi. Kita adalah sesama manusia. Itu berarti bahwa kita menjadi alat yang harus bisa menajamkan sesama kita.
Persidangan hari ini adalah pertemuan antara sesama manusia. Oleh karena itu sidang ini akan sesuai fungsinya jika setiap yang hadir mampu memberi sumbangan bagi semakin tajamnya sesama kita. Tajam dalam memahami persoalan gereja sekaligus tajam dalam mencari solusinya. Tajam membaca keadaan dan menanggapinya dengan bijaksana. Termasuk mempertajam olah rasa melihat saudara-saudara yang mengalami bencana.
Selamat bersidang. Amin.
"Tulisan-tulisan saya mungkin tidak mengubah apapun, tetapi tulisan-tulisan itu telah mengubah pemikiran saya ke hal yang lebih baik" (Kredo menulis Ely Prihmono S.P.)
Jumat, 02 Oktober 2009
RENUNGAN OKTOBER
Guru Bahasa Indonesia SMA Kristen 1 Surakarta, PNS Th 2005, Lahir di Wonogiri, 2 April 1967. Pendidikan S1 Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP UNS Surakarta lulus 1991(terbaik Jurusan PBS Wisuda ke-40); S2 MPB UMS Wisuda Januari 2010 (cumlaude). Karya tulis: (1) Computeach: Pilihan Berkualitas Pengajar Cerdas (Model Pembelajaran Elektronik Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia) (Finalis LKG Nasional 2006); (2) Peningkatan Kemampuan Menulis Surat Lamaran Pekerjaan Melalui Metode Team Game Tournament (TGT) pada Siswa Kelas XII IS 3 SMA Kristen 1 Surakarta (Jurnal Kajian Linguistik dan Sastra, PBS FKIP UMS, Desember 2007); (3) Musikalisasi Puisi Doa Karya Chairil Anwar dalam Pembelajaran Membaca Puisi (Pengembangan KTSP di SMA Kristen 1 Surakarta) (Naskah LKG Nasional 2007); (4) Keluarga Sejahtera sebagai Miniatur Surga (Juara III Nasional lomba esai populer Depag RI –BKKBN-FAPSEDU-IPKB, tahun 2008); (5) Penerapan Metode PUBER dalam Pembelajaran Pementasan Drama di SMA (Model Pembelajaran Berbicara di SMA Kristen 1 Surakarta) (Naskah LKG Nasional 2008). (6) Finalis LKG Nasional 2011. (7) Finalis Best Practice Guru Tingkat Nasional 2013. Sejak 2014 mengajar di SMKN 8 Surakarta.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar