Senin, 05 Oktober 2009

Refleksi

Lukas 12 : 15 – 21
Nats Amsal 19 :14

Suami :
‘Manisku, aku akan bekerja keras
supaya pada suatu saat kita akan
menjadi kaya.’

Isteri :
‘Kita sudah kaya, sayang, karena
kita saling memiliki. Kelak
mungkin kita akan memmpunyai
banyak uang juga.’

(A. de Mello, S.J.)


Adakah hubungan antara harta kekayaan dengan suami-isteri? Perhatikan dialog di atas! Berpikir, bersikap, dan bertindak praktis dan pragmatis agaknya sudah menjadi bawaan pria pada umumnya, tak terkecuali seorang suami. Entah karena tuntutan tanggung jawab sebagai kepala keluarga, dalih mengasihi keluarga, atau sekadar mengikuti ego bawaannya, aku akan bekerja keras supaya pada suatu saat nanti kita akan menjadi kaya.
Kekayaan ternyata sudah menjadi tujuan (supaya) paling pragmatis bagi sebuah keluarga (paling tidak suami pada dialog di atas). Ia rela dan siap untuk bekerja keras sebagai upaya memperoleh kekayaan itu. Dengan bekerja keras (dan biasanya sangat keras), tenaga yang dibutuhkan lebih besar. Dengan bekerja keras, waktu yang diperlukan lebih banyak. Dengan bekerja keras, pemikiran yang diperlukan juga lebih cermat. Itu artinya energi untuk hal lain akan tersedot. Kesempatan untuk yang lain akan terkurangi. Demikian pula konsentrasi untuk sesuatu menjadi tidak optimal.
Bayangkanlah, satu hari penuh kita mengejar harta. Sampai di rumah loyo. Padahal biasanya masih sempat nonton TV bersama anggota keluarga. Bercengkerama dengan anak-anak yang merindukan kita. Harta yang lebih berharga berupa kehangatan, canda ceria, senyum bahagia, kemesraan, semua ditelan kepenatan dan keletihan. Itu masih belum seberapa. Tidak jarang suasana menyenangkan berubah oleh suasana emosional karena kelelahan.
Kalau sudah demikian, betulkah kita sedang mengasihi keluarga kita? Lihatlah nasihat-nasihat mengenai kekayaan berikut ini. Amsal 13 : 11 ‘Harta yang cepat diperoleh akan berkurang, tetapi siapa mengumpulkan sedikit demi sedikit, menjadi kaya’. Pengkhotbah 5 : 10a ‘ Dengan bertambahnya harta, bertambah pula orang-orang yang menghabiskannya’.Lukas 12 : 15 ‘Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidak tergantung daripada kekayaan itu’.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar