SEBAGAI INOVASI MATERI PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA
Ely Prihmono Suwarso Putro
Pendahuluan
Keberhasilan proses belajar mengajar ditentukan oleh banyak faktor. Materi atau bahan pelajaran merupakan salah satu komponen penting selain komponen pengajar, peserta didik, sarana, dan komponen lainnya. Interaksi antarkomponen sangat penting dalam mencapai tujuan instruksional yang ditetapkan sebelumnya.
Bahan pengajaran sebagai komponen penting perlu ditetapkan secara cermat. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menetapkan materi pembelajaran. Iskandarwassid (2008: 219-220) menyampaikan empat hal yang harus dipertimbangkan. (1) Materi pelajaran hendaknya sesuai dengan kurikulum sehingga dapat menunjang tercapainya tujuan instruksional. (2) Materi pelajaran hendaknya sesuai dengan tingkat pendidikan dan perkembangan peserta didik pada umumnya. (3) Materi pelajaran hendaknya terorganisasi secara sistematik dan berkesinambungan. (4) Materi pelajaran hendaknya mencakup hal-hal yang bersifak faktual maupunkonseptual.
Materi atau bahan pengajaran ditetapkan dengan merujuk pada tujuan-tujuan instruksional yang ingin dicapai. Materi yang diberikan berguna bagi para peserta didik dan merupakan bahan yang betul-betul penting. Tingkat kepentingan bahan ajar dapat dilihat dari tujuan yang ingin dicapai maupun fungsinya untuk mempelajari bahan berikutnya.
Langkah-langkah menyusun bahan ajar sangat penting diperhatikan. Iskandarwassid (2008: 221) menawarkan beberapa langkah berikut ini untuk dijadikan bahanpertimbangan. (1) Mengidentifikasi nama unit atau topik yang akan diajarkan. (2) Mengidentifikasi generalisasi dan konsep yang dipakai dalam tiap unit atau topik. (3) Mengidentifikasi konsep-konsep dan subkonsep yang meliputi generalisasi. (4) Menyusun generalisasi dan konsep berdasarkan urutan logis. (5) Mengembangkan kerangka rencana untuk setiap unit pelajaran.
Secara khusus tulisan ini menawarkan sebuah inovasi dalam penyusunan materi ajar di SMA. Penulis menawarkan materi ajar berdasar kalimat-kalimat peringatan berlalu lintas di jalan raya. Peringatan-peringatan itu bertebaran di sekitar peserta didik. Bahkan hampir di sepanjang jalan yang dilewati oleh peserta didik, kalimat peringatan itu mudah ditemukan. Materi ini menjadi materi yang sangat kontekstual bagi siswa.
Para pengguna jalan raya termasuk peserta didik sering menemukan kalimat peringatan dalam berlalu lintas. Kalimat-kalimat itu bertebaran di hampir sepanjang jalan. Sadar atau tidak, kalimat itu menjadi bagian dalam mereka berbahasa, khususnya secara reseptif. Ada peringatan yang secara resmi dipampang oleh pihak yang berwenang, polisi dan DLLAJR. Selain itu banyak juga yang dipasang oleh produsen atau pengiklan barang dan jasa. Terlepas dari pihak-pihak yang memasang dan dengan motivasi apapun, kalimat-kalimat itu menarik untuk dicermati.
Metode Penelitian
Tulisan ini adalah kajian secara singkat kalimat-kalimat peringatan berlalu lintas yang ada di jalan raya. Kalimat-kalimat peringatan tersebut dianggap sebagai sebuah wacana. Wacana dalam pemahaman ini adalah disiplin ilmu mulai dari politik, sosiologi, linguistik, sastra, psikologi, komunikasi, dan sebagainya (Eriyanto, 2006: xvi).
Wacana berupa kalimat peringatan berlalu lintas dipakai sebagai data sekaligus sumber data. Kajian dilakukan terhadap bentuk-bentuk peringatan yang ditemukan oleh peneliti. Data dan analisisnya masih sangat sederhana sehingga temuan yang nanti disampaikan dalam tulisan ini masih bersifat simpulan sementara.
Penelitian dilakukan bersamaan dengan perjalanan peneliti pergi-pulang kuliah. Ada beberapa kota yang dilewati oleh peneliti ketika kuliah, yakni Wonogiri, Sukoharjo, Surakarta (Solo), dan sebagian Kartasura. Selama beberapa kali perjalanan, peneliti mencatat kalimat-kalimat peringatan yang terpampang di pinggir-pinggir jalan. Pencatatan dilakukan berulang agar didapat data yang valid.
Metode pengumpulan data menggunakan metode catat. Data yang diperoleh diinventarisasi, direduksi, dan selanjutnya dilakukan kajian secara kualitatif interpretatif. Interpretasi didasarkan pada teori tentang kalimat imperatif dalam bahasa Indonesia. Seluruh informasi yang berkaitan dengan fokus penelitian dipahami sebagai fakta yang harus ditafsirkan. Hal itu dilakukan untuk mempermudah menemukan pola-pola yang ada.
Kajian Teori
Kalimat Imperatif
Kalimat imperatif atau kalimat perintah adalah kalimat yang maknanya memberikan perintah untuk melakukan sesuatu (Moeliono, 1988: 285). Kalimat perintah dapat juga berisi permintaan agar orang memberi informasi tentang sesuatu. Dua hal tersebut sesuai dengan pendapat Rahardi (2005: 79) bahwa kalimat imperatif mengandung maksud memerintah atau meminta agar orang kedua melakukan suatu tindakan sebagaimana diinginkan oleh orang pertama atau penyampai informasi.
Kalimat imperatif mengandung permintaan agar orang kedua melakukan tindakan atau mengambil sikap tertentu sesuai dengan kata kerja yang dimaksud dalam kalimat. Kalimat imperatif terdiri atas bentuk imperatif tegas dan imperatif halus. Fokus imperatif tegas dan imperatif halus mengimplikasikan bahwa dalam bentuk imperatif terdapat peringkat kehalusan tuturan. Peringkat kehalusan tuturan imperatif menggambarkan tingkat kesopanan bentuk perintah. Ini mendasari aktivitas berbahasa seseorang untuk mempertimbangkan tingkat kesopanan perintah yang diberikan.
Rahardi lebih jauh menyampaikan bahwa kalimat imperatif dalam bahasa Indonesia dapat berkisar antara suruhan yang sangat keras atau kasar sampai dengan permohonan yang sangat halus atau santun. Kalimat imperatif dapat pula berkisar antara suruhan untuk melakukan sesuatu sampai dengan larangan untuk melakukan sesuatu. Pernyataan tersebut menunjukkan betapa kompleks dan bervariasinya kalimat imperatif dalam bahasa Indonesia.
Secara singkat, kalimat imperatif dalam bahasa Indonesia diklasifikasikan menjadi lima macam. Kelima macam kalimat imperatif itu adalah (1) kalimat imperatif biasa, (2) kalimat imperatif permintaan, (3) kalimat imperatif pemberian izin, (4) kalimat imperatif ajakan, dan (5) kalimat imperatif suruhan.
1. Kalimat imperatif biasa
Kalimat imperatif biasa memiliki ciri-ciri sebagai berikut. Kalimat (1) memakai intonasi keras, (2) didukung dengan kata kerja dasar, dan (3) berpartikel pengeras -lah. Kalimat imperatif ini berkisar antara imperatif yang sangat halus sampai dengan imperatif yang sangat kasar (Rahardi, 2005: 79).
2. Kalimat imperatif permintaan
Kalimat imperatif permintaan adalah kalimat imperatif dengan kadar suruhan sangat halus. Kalimat imperatif permintaan ditandai dengan pemakaian penanda kesantunan tolong, coba, harap, mohon, sudilah kirannya, dapatkah seandainya, diminta dengan hormat, dan dimohon dengan sangat (Rahardi, 2005: 80).
3. Kalimat imperatif pemberian izin
Kalimat imperatif izin adalah kalimat yang dimaksudkan untuk memberikan izin. Kalimat ini ditandai dengan pemakaian penanda kesantunan silakan, biarlah, diperkenankan, dipersilakan, dan diizinkan (Rahardi, 2005: 81).
4. Kalimat imperatif ajakan
Kalimat imperatif ajakan biasanya digunakan dengan penanda kesantunan ayo (yo), biar, coba, mari, harap, hendaknya, dan hendaklah (Rahardi, 2005: 82).
5. Kalimat imperatif suruhan
Kalimat imperatif suruhan digunakan dengan penanda kesantunan ayo, biar, coba, harap, hendaklah, hendaknya, mohon, silakan, dan tolong.
Wujud Formal dan Wujud Pragmatik Imperatif
Wujud imperatif mencakup dua macam hal (1) wujud imperatif formal atau struktural dan (2) wujud imperatif pragmatik (Rahardi, 2005: 87). Wujud imperatif formal dibedakan lagi menjadi imperatif aktif dan imperatif pasif. Imperatif aktif dibedakan berdasarkan penggolongan verbanya. Bentuk ini dikelompokkan menjadi imperatif aktif tidak transitif dan imperatif yang berciri transitif.
Imperatif pasif dalam bahasa Indonesia dikelompokkan menjadi lima macam. Kelima kalimat tersebut (1) imperatif pasif objektif “penderita”, (2) imperatif pasif benefaktif “pengguna” atau “yang menggunakan”, imperatif pasif reseptif “penerima”, (4) imperatif pasif lokatif “tempat”, dan (5) imperatif pasif intrumental “alat” (Rahardi, 2005: 92).
Wujud imperatif pragmatik dibagi menjadi imperatif perintah, imperatif suruhan, imperatif permintaan, imperatif permohonan, imperatif desakan, imperatif bujukan, imperatif imbauan, imperatif persilaan, imperatif ajakan, imperatif permintaan izin, imperatif mengizinkan, imperatif larangan, imperatif harapan, imperatif umpatan, imperatif pemberian ucapan selamat, imperatif anjuran, dan imperatif ngelulu (Rahardi, 2005: 93-116).
Sajian Data dan Pembahasan
a. Sajian Data
Data yang berhasil peneliti inventarisasi selama observasi sebanyak 64 kalimat peringatan. Berikut ini data yang akan penulis analisis berdasarkan teori-teori kalimat imperatif di atas. Analisis dilakukan secara sederhana dengan mengelompokkan pola-pola kalimat imperatif yang ada.
1. KURANGI KECEPATAN
2. TIKUNGAN TAJAM
3. PATUHI BATAS KECEPATAN 50 KM/JAM
4. KURANGI KECEPATAN RAMAI PENYEBERANG JALAN
5. ANDA MEMASUKI KAWASAN TERTIB LALU LINTAS
6. KURANGI KECEPATAN MASUK KOTA
7. Kurangi Kecepatan Hati-hati !!! Tikungan Tajam
8. MARI KITA TERTIB BERLALU LINTAS AGAR TERHINDAR DARI KECELAKAAN
9. AWAS … !!! HATI-HATI SERING TERJADI KECELAKAAN LALU LINTAS
10. INGAT …!!! CAPEK LETIH ISTIRAHAT DAHULU HATI-HATI DI JALAN UMUM
11. HATI-HATI … !!! JALAN DEPAN ANDA BANYAK TIKUNGAN/TANJAKAN JANGAN NYALIP
12. SEPEDA MOTOR NYALAKAN LAMPU SIANG MALAM
13. BELOK KIRI SESUAI LAMPU
14. LEBIH AMAN NYEBRANG DI ZEBRA CROSS TENGOK KANAN, TENGOK KIRI, TENGOK KANAN LAGI, AMAN BARU NYEBRANG
15. INGAT … !!! JALAN BERGELOMBANG HATI-HATI DIJALAN UMUM
16. JANGAN NGEBUT HARGAI PENYEBRANG JALAN
17. HATI-HATI …!!! KURANGI KECEPATAN BANYAK PENYEBRANG JALAN
18. PATUHI BATAS KECEPATAN DALAM KOTA 50 KM/JAM
19. JAGALAH ….!!! KEAMANAN, KETERTIBAN DAN KELANCARAN
20. SEPEDA MOTOR JALUR KIRI NYALAKAN LAMPU SIANG HARI
21. PAKAILAH HELM STANDART
22. HATI-HATI KURANGI KECEPATAN
23. BAGI PENGEMUDI KENDARAAN UMUM DAN PENGGUNA JALAN TIDAK DIPERKENANKAN BERHENTI PADA POS-POS POLANTAS UNTUK MEMBERIKAN UANG ATAU SESUATU KEPADA PETUGAS POS
24. TERTIB BERLALU LINTAS CERMIN BUDAYA BANGSA
25. ANDA SEBAGAI PENUMPANG ….? INGATKAN APABILA SOPIR NGEBUT, UGAL-UGALAN DI JALAN
26. TAATI PERATURAN LALU LINTAS
27. HATI-HATI KURANGI KECEPATAN
28. LURUS IKUTI LAMPU
29. JIKA ANDA LELAH … NGANTUK … ! ISTIRAHATLAH
30. SEPEDA MOTOR WAJIB MENYALAKAN LAMPU
31. HATI-HATI ADA PANTAUAN BATAS KECEPATAN
32. AWAS PAKAI HELM STANDART TERNYATA LEBIH KEREN
33. AWAS! JALAN LICIN
34. SEPEDA MOTOR NYALAKAN LAMPU GUNAKAN LAJUR KIRI
35. 500 M POLISI
36. KAWASAN TERTIB LALU LINTAS TERTIB LALU LINTAS BUAYA ORANG SOLO
37. GUNAKAN SABUK PENGAMAN ANDA …!!! PASTIKAN KLIK !!! UNTUK KEAMANAN DAN KESELAMATAN ANDA
38. UTAMAKAN KESELAMATAN DALAM MENGENDARAI KENDARAAN HATI-HATI TIKUNGAN TAJAM
39. TRUCK, BUS, GUNAKAN LAJUR SEBELAH KIRI
40. HATI-HATI JANGAN NGEBUT KELUARGA MENUNGGU DI RUMAH
41. PELAN-PELAN JALAN LICIN SERING TERJADI KECELAKAAN
42. KURANGI KECEPATAN? BATAS MAKSIMAL DALAM KOTA 50 KM/JAM
43. HATI-HATI? …. !! KURANGI KECEPATAN RAWAN KECELAKAAN
44. INGAT! GUNAKAN HELM STANDART
45. HORMATILAH SESAMA PEMAKAI JALAN
46. Gunakan Sabuk Keselamatan Bagi Kendaraan Umum, Dan Mobil Pribadi
47. PATUHI BATAS KECEPATAN
48. PATUHI RAMBU-RAMBU, MARKA JALAN, DAN PERATURAN LALU LINTAS
49. GUNAKAN SABUK PENGAMAN
50. UTAMAKAN KESELAMATAN DALAM MENGENDARAI KENDARAAN
51. JIKA ANDA LELAH NGANTUK ISTIRAHATLAH
52. LUAR KOTA 80 KM
53. KESELAMATAN LEBIH UTAMA BUKAN KECEPATAN
54. LURUS IKUTI LAMPU SEPEDA MOTOR NYALAKAN LAMPU !!! DISIANG HARI
55. BATAS KECEPATAN MAKSIMAL DALAM KOTA 50 KM/JAM
56. GUNAKAN SABUK PENGAMAN ANDA … !!!
57. HATI-HATI PERLINTASAN KERETA API
58. BERHENTI ! TENGOK KIRI KANAN SEBELUM MENYEBRANG REL
59. KAWASAN TERTIB LALU LINTAS
60. NYALAKAN LAMPU !!!
61. PATUHI RAMBU LALU LINTAS
62. BELOK KIRI JALAN TERUS
63. KURANGI KECEPATAN ZONA SELAMAT SEKOLAH
64. MARI KITA TERTIB BERLALU LINTAS
b. Pembahasan
Hasil analisis terhadap kalimat-kalimat peringatan berlalu lintas di jalan raya menarik untuk dicemati. Terdapat sejumlah pola yang dapat kelompokkan dari 64 kalimat peringatan tersebut. Sejumlah pola itu dipaparkan dalam uraian berikut ini.
1. Kalimat imperatif dengan partikel –i
a) KURANGI KECEPATAN
b) PATUHI BATAS KECEPATAN 50 KM/JAM
b) KURANGI KECEPATAN RAMAI PENYEBERANG JALAN
c) PATUHI BATAS KECEPATAN DALAM KOTA 50 KM/JAM
d) TAATI PERATURAN LALU LINTAS
e) LURUS IKUTI LAMPU
f) KURANGI KECEPATAN? BATAS MAKSIMAL DALAM KOTA 50 KM/JAM
g) PATUHI BATAS KECEPATAN
h) PATUHI RAMBU-RAMBU, MARKA JALAN, DAN PERATURAN LALU LINTAS
i) PATUHI RAMBU LALU LINTAS
j) KURANGI KECEPATAN ZONA SELAMAT SEKOLAH
2. Kalimat imperatif dengan partikel –kan
a) SEPEDA MOTOR JALUR KIRI NYALAKAN LAMPU SIANG HARI
b) SEPEDA MOTOR NYALAKAN LAMPU SIANG MALAM
c) ANDA SEBAGAI PENUMPANG ….? INGATKAN APABILA SOPIR NGEBUT, UGAL-UGALAN DI JALAN
d) SEPEDA MOTOR WAJIB MENYALAKAN LAMPU
e) SEPEDA MOTOR NYALAKAN LAMPU GUNAKAN LAJUR KIRI
f) GUNAKAN SABUK PENGAMAN ANDA …!!! PASTIKAN KLIK !!! UNTUK KEAMANAN DAN KESELAMATAN ANDA
g) TRUCK, BUS, GUNAKAN LAJUR SEBELAH KIRI
h) INGAT! GUNAKAN HELM STANDART
i) Gunakan Sabuk Keselamatan Bagi Kendaraan Umum, Dan Mobil Pribadi
j) UTAMAKAN KESELAMATAN DALAM MENGENDARAI KENDARAAN
k) GUNAKAN SABUK PENGAMAN ANDA … !!!
l) GUNAKAN SABUK PENGAMAN
m) NYALAKAN LAMPU !!!
3. Kalimat imperatif berisi pesan dengan kata hati-hati
a) HATI-HATI KURANGI KECEPATAN
b) Kurangi Kecepatan Hati-hati !!! Tikungan Tajam
c) AWAS … !!! HATI-HATI SERING TERJADI KECELAKAAN LALU LINTAS
d) HATI-HATI … !!! JALAN DEPAN ANDA BANYAK TIKUNGAN/TANJAKAN JANGAN NYALIP
e) INGAT … !!! JALAN BERGELOMBANG HATI-HATI DIJALAN UMUM
f) HATI-HATI …!!! KURANGI KECEPATAN BANYAK PENYEBRANG JALAN
g) HATI-HATI KURANGI KECEPATAN
h) HATI-HATI KURANGI KECEPATAN
i) UTAMAKAN KESELAMATAN DALAM MENGENDARAI KENDARAAN HATI-HATI TIKUNGAN TAJAM
j) HATI-HATI JANGAN NGEBUT KELUARGA MENUNGGU DI RUMAH
k) HATI-HATI? …. !! KURANGI KECEPATAN RAWAN KECELAKAAN
l) HATI-HATI PERLINTASAN KERETA API
4. Kalimat imperatif berisi peringatan
a) KURANGI KECEPATAN
b) Kurangi Kecepatan Hati-hati !!! Tikungan Tajam
c) AWAS … !!! HATI-HATI SERING TERJADI KECELAKAAN LALU LINTAS
d) HATI-HATI … !!! JALAN DEPAN ANDA BANYAK TIKUNGAN/TANJAKAN JANGAN NYALIP
e) LEBIH AMAN NYEBRANG DI ZEBRA CROSS TENGOK KANAN, TENGOK KIRI, TENGOK KANAN LAGI, AMAN BARU NYEBRANG
f) INGAT … !!! JALAN BERGELOMBANG HATI-HATI DIJALAN UMUM
g) HATI-HATI …!!! KURANGI KECEPATAN BANYAK PENYEBRANG JALAN
h) HATI-HATI KURANGI KECEPATAN
i) HATI-HATI KURANGI KECEPATAN
j) HATI-HATI ADA PANTAUAN BATAS KECEPATAN
k) 500 M POLISI
l) HATI-HATI JANGAN NGEBUT KELUARGA MENUNGGU DI RUMAH
m) PELAN-PELAN JALAN LICIN SERING TERJADI KECELAKAAN
n) LUAR KOTA 80 KM
o) BATAS KECEPATAN MAKSIMAL DALAM KOTA 50 KM/JAM
p) HATI-HATI PERLINTASAN KERETA API
5. Kalimat imperatif berisi petunjuk
a) BELOK KIRI SESUAI LAMPU
b) LURUS IKUTI LAMPU SEPEDA MOTOR NYALAKAN LAMPU !!! DISIANG HARI
c) BELOK KIRI JALAN TERUS
6. Kalimat imperatif berisi saran
a) KURANGI KECEPATAN
b) PATUHI BATAS KECEPATAN 50 KM/JAM
c) JAGALAH ….!!! KEAMANAN, KETERTIBAN DAN KELANCARAN
d) PAKAILAH HELM STANDART
e) TAATI PERATURAN LALU LINTAS
f) LURUS IKUTI LAMPU
g) JIKA ANDA LELAH … NGANTUK … ! ISTIRAHATLAH
h) UTAMAKAN KESELAMATAN DALAM MENGENDARAI KENDARAAN HATI-HATI TIKUNGAN TAJAM
i) HORMATILAH SESAMA PEMAKAI JALAN
j) PATUHI BATAS KECEPATAN
k) PATUHI RAMBU-RAMBU, MARKA JALAN, DAN PERATURAN LALU LINTAS
l) JIKA ANDA LELAH NGANTUK ISTIRAHATLAH
m) PATUHI RAMBU LALU LINTAS
7. Kalimat imperatif berisi pemberitahuan
a) TIKUNGAN TAJAM
b) ANDA MEMASUKI KAWASAN TERTIB LALU LINTAS
c) LEBIH AMAN NYEBRANG DI ZEBRA CROSS TENGOK KANAN, TENGOK KIRI, TENGOK KANAN LAGI, AMAN BARU NYEBRANG
d) TERTIB BERLALU LINTAS CERMIN BUDAYA BANGSA
e) 500 M POLISI
f) KAWASAN TERTIB LALU LINTAS TERTIB LALU LINTAS BUAYA ORANG SOLO
g) PELAN-PELAN JALAN LICIN SERING TERJADI KECELAKAAN
h) LUAR KOTA 80 KM
i) BATAS KECEPATAN MAKSIMAL DALAM KOTA 50 KM/JAM
j) KAWASAN TERTIB LALU LINTAS
8. Kalimat imperatif berisi ajakan
a) MARI KITA TERTIB BERLALU LINTAS AGAR TERHINDAR DARI KECELAKAAN
b) MARI KITA TERTIB BERLALU LINTAS
9. Kalimat imperatif berisi larangan
a) JANGAN NGEBUT HARGAI PENYEBRANG JALAN
b) BAGI PENGEMUDI KENDARAAN UMUM DAN PENGGUNA JALAN TIDAK DIPERKENANKAN BERHENTI PADA POS-POS POLANTAS UNTUK MEMBERIKAN UANG ATAU SESUATU KEPADA PETUGAS POS
10. Kalimat imperatif berisi seruan
a) KURANGI KECEPATAN RAMAI PENYEBERANG JALAN
b) KURANGI KECEPATAN MASUK KOTA
c) PATUHI BATAS KECEPATAN DALAM KOTA 50 KM/JAM
d) AWAS PAKAI HELM STANDART TERNYATA LEBIH KEREN
e) AWAS! JALAN LICIN
f) BERHENTI ! TENGOK KIRI KANAN SEBELUM MENYEBRANG REL
g) KURANGI KECEPATAN ZONA SELAMAT SEKOLAH
Kontribusi untuk Pembelajaran Bahasa Indonesia
Berdasarkan pembahasan di atas, paling tidak terdapat sepuluh teori yang dapat disampaikan kepada peserta didik. Kesepuluh hal itu adalah Kalimat imperatif dengan partikel –i, Kalimat imperatif dengan partikel –kan, Kalimat imperatif berisi pesan dengan kata hati-hati, Kalimat imperatif berisi peringatan, Kalimat imperatif berisi petunjuk, Kalimat imperatif berisi saran, Kalimat imperatif berisi pemberitahuan, Kalimat imperatif berisi ajakan, Kalimat imperatif berisi seruan
Daftar Pustaka
Iskandarwassid dan Dadang Sunendar. 2008. Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung: PT Remaja Rosdakarya dan Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia.
Moeliono, Anton M. (Penyunting Penyelia). 1988. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Perum Balai Pustaka.
Rahardi, R. Kunjana. 2005. Pragmatik Kesantunan Imperatif Bahasa Indonesia. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar