Darmamada yang Memesona
Pentas seniman muda SMKN 8 Surakarta adalah rangkaian ujian tugas akhir. Tugas akhir (TA) merupakan istilah yang lebih populer dibandingkan dengan ujian kompetensi keahlian (UKK). Disebut tugas akhir agar memiliki makna yang lebih berkesan bagi mereka yang sedang menampilkan.
Darmamada adalah sebuah karya yang diangkat dari kisah seorang perempuan tangguh yang penuh keberanian, kemuliaan hati, dan kecantikan yang ada pada dirinya. SANG RUBIAH demikian perempuan perkasa ini dikenal hingga saat ini. Dengan semboyan TIJI TIBEH yang berarti “Mati Siji Mati Kabeh, Mukti Siji Mukti Kabeh”, Sang Rubiah membangun tekad dan semangat untuk memperjuangkan bumi pertiwi.
Cerita yang dipentaskan memang bersumber pada sejarah. Tokoh utama pada karya ini nyata dan dapat ditelusur jejaknya. Bahkan makam tokoh sentral dapat dikunjungi. Hingga saat ini masih menjadi tempat ziarah.
Darmamada tentu bukanlah karya dokumenter. Yang sekadar menyajikan rangkaian peristiwa nyata dalam perjalanan perjuangan tokoh. Darmamada adalah hasil interpretasi para penyaji terhadap kisah seseorang dengan pendalaman terhadap makna, nilai, dan pesan yang dapat disampaikan melalui pertunjukan tari. Dengan demikian sajian dibumbui juga imajinasi untuk lebih memenuhi tontonan pertunjukan.
Interpretasi yang dihasilkan menjadi sangat berguna untuk generasi muda. Nilai perjuangan, cinta tanah air, patriotisme, dan kemanusiaan mestinya dapat diterima dan dihayati oleh penonton yang hadir langsung maupun lewat live streaming.
Seniman-seniman muda yang telah belajar tari selama tiga tahun ini dapat menampilkan peran masing-masing dengan percaya diri. Pemeran Rubiah memberi kekuatan pada setiap gerak tarinya sehingga lebih berenergi. Rampak rakyat, prajurit dan kapten Belanda, dapat menampilkan gerakan-gerakan yang kadang lembut tetapi pada kesempatan berikutnya kuat bertenaga.
Diiringi secara live dengan gamelan yang rancak setiap adegan dapat menghibur penonton yang memenuhi gedung Auditorium Padmanegara SMKN 8 Surakarta. Pertunjukan semakin hidup karena desain lighting yang memukau. Bahkan hingga akhir cerita para penonton masih terpesona seakan tidak ingin beranjak dari tempat duduknya.
Surakarta, 25 April 2024.