Jumat, 11 Desember 2009

ट्रेन

Monumental Gallery Batik Solo


Membicarakan batik seakan tidak kehabisan inspirasi dan topik. Pembicaraan tentang batik selalu menyedot perhatian banyak orang meski dengan asumsi dan pretensi yang beragam. Batik sebagai warisan kekayaan budaya (heritage) menyimpan daya tarik, bukan saja sebagai karya seni tetapi lebih daripada itu sebagai bagian karya budaya yang bernilai adiluhung. Sebagai komoditas bisnis pun, batik tidak diragukan lagi potensi dan peran ekonominya.

Kota Surakarta yang lebih familiar disebut Solo ternyata menyimpan sejarah panjang dan sangat berharga berkaitan dengan batik. Kekayaan budaya ini tersimpan pada beberapa situs batik yang penting. Situs ini wajib dijaga kelestariannya sehingga pada saatnya dapat diwariskan kepada generasi yang akan datang. Situs batik merupakan salah satu kekayaan spektakuler kota Solo. Dikatakan spektakuler karena batik Kota Bengawan tentu memiliki eksotisme yang berbeda dengan batik kota lain.
Adalah Kampung Batik Laweyan dan Kampoeng Wisata Batik Kaoeman. Kedua tempat ini tentu sudah sangat sering kita dengar keberadaannya. Apakah kita sudah mengenal keduanya? Daya tarik apa saja yang terdapat di dalamnya?

Sebagai warisan budaya dan daya tarik wisata budaya, kedua kampung ini belum mendapat sentuhan selayaknya, apalagi dikemas sebagai paket wisata yang marketable. Lembaga pariwisata dan budaya perlu mencatat dua kawasan tersebut sebagai obyek unggulan ketika menerbitkan buku panduan mengenai pariwisata Surakarta. Bukan hal berlebihan jika kampung seni itu diusulkan masuk peta wisata Indonesia. Dengan demikian, tidak hanya wisatawan lokal atau Nusantara yang menikmatinya. Siapa tahu, biro wisata luar negeri tertarik sehingga wisatawan mancanegara pun berbondong-bondong menyempatkan singgah di sana.

Monumental Gallery Batik Solo
Kampung Batik Solo menyimpan potensi besar untuk menjadi aset kota. Tentu, diperlukan goodwill dan perencanaan yang matang dan menyeluruh dari pemangku kewenangan. Dibutuhkan juga adanya kajian holistik agar niat baik dan visi ke depan yang baik ini tidak menyisakan persoalan (masalah psikologi masyarakat, sosial, budaya, maupun politik) di kemudian hari. Rembug kampung yang ditradisikan lagi dapat dimaksimalkan untuk menggagas persoalan ini, di samping studi empiris yang relevan.

Kampung Batik Solo dapat disulap menjadi salah satu landmark kota yang tidak kalah dengan bangunan lain yang bersaing didirikan saat ini. Memang tidak mudah mengubah sesuatu yang telah ada dari generasi ke generasi. Apa lagi jika hal ini berkaitan dengan hajat hidup, kepentingan, dan sensitivitas emosi tertentu. Namun sejalan dengan roh Solo The Spirit of Java, sudah saatnya Solo menjadi sumber inspirasi, the real spirit of Java.

Mengubah Kampung Batik Solo bukan berarti merombak atau merobohkan yang sudah ada. Mengubah dalam hal ini sebatas mempercantik penataan dan penampilan sehingga layak untuk diabadikan, selanjutnya dijual kepada wisatawan atau siapapun yang memiliki sense of batik. Kampung dapat direvitalisasi dari segi artistik, arsitektur, maupun penataan ruang sehingga menjadi semacam monumental gallery. Apa itu monumental gallery?

Monumental gallery dalam konteks kampung batik adalah tetap mempertahankan eksotisnya sebuah kampung. Ini berkaitan dengan karakteristik kampung sebagai monumen yang menyejarah. Sedangkan galeri berkaitan dengan setting baru sesuai dengan berbagai macam kebutuhan dan tujuan. Misalnya, disediakan tempat untuk ruang pajang sebagai etalase bisnis batik. Ada sudut khusus untuk studi dan belajar batik. Ada lokasi untuk penelitian batik; tempat meneliti sejarah, perkembangan, maupun kompleksitas persoalan tentang batik. Mungkin perlu juga sebuah ruang rembug batik, tempat bertemunya komunitas batik, penikmat batik, pemakai batik, dan akademisi. Di tempat ini mereka bisa diskusi, dialog, atau sekadar berbincang nasib batik.
Yang tidak kalah penting tentu saja museum batik, tempat menyimpan sejarah dan uba rampe perbatikan yang perlu dilestarikan sebagai warisan budaya. Museum batik tidak hanya menyimpan koleksi batik Solo, tetapi juga kekayaan batik seluruh Indonesia.
Monumental Gallery Batik Solo, galeri seluas kampung, diharapkan mewadahi seluruh potensi batik yang ada. Anda menginginkan apa? Jalan-jalan sekadar menikmati keindahan dan keragaman batik? Ataukah akan memuaskan hobi shopping batik? Mencari kekayaan koleksi batik? Menikmati keasyikan membatik? Kepengin belajar membatik? Tertarik melakukan studi dan penelitian batik? Selamat datang di Monumental Gallery Batik Solo!

Drs. Ely Prihmono Suwarso Putro
Guru SMA Kristen 1 Surakarta